'Tangis' Anak Ahmad Dhani Kenang Derita Maia, Panjat Pagar Bawa Korek karena Diusir, Al: Lagi Panas

Anak Dhani sedih kenang penderitaan Maia Estianty.
Al Ghazali, anak pertama Ahmad Dhani dan Maia Estianty mengungkap satu momen
yang tak pernah ia lupakan.
Saat itu, Maia datangi rumah dengan panjat pagar.
Seperti diketahui, Maia Estianty dan Ahmad Dhani resmi bercerai pada 23
September 2008 lalu.
Sebelum keduanya resmi bercerai, Maia dan Dhani sempat jadi pasangan
selebriti impian karena keduanya dikenal sebagai musisi jenius Tanah Air.
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa perceraian Maia Estianty dan Dhani
diliputi berbagai masalah dan drama dalam hubungan keduanya.
Bahkan, setelah Maia Estianty resmi bercerai dari Ahmad Dhani, ibu tiga
orang anak itu atau Maia diusir dari rumah sendiri oleh Dhani sang mantan
suami.
Selain itu, kehadiran Mulan di rumah tangganya disebut juga jadi pemicu
kesengsaraan Maia pasca bercerai.
Maia dan ketiga putranya terpisah 7 tahun karena dilarang oleh Ahmad Dhani.
Baru-baru ini, Al Ghazali kenang masa lalu pahitnya ketika sang ibunda
memberikan kejutan manis di hari ulang tahunnya.
Dengan nada getir dan nyaris menangis, putra sulung Ahmad Dhani itu
mengenang perjuangan sang bunda untuk dirinya.
Hal itu diungkapkan Al Ghazali melalui kanal Youtube AL EL DUL TV yang
berjudul 'Dialah Cinta Sejati Al El Dul!! Bunda Maia Ibu yang Luar Biasa',
Selasa (22/12/2020).
Pada awalnya, Al Ghazali tampak mengenang kado-kado yang diberikan oleh sang
ibunda, Maia Estianty.
Namun, ada satu momen yang membuat Al Ghazali merasa sedih yang teramat
dalam.
Bahkan, ia mengungkapkan bahwa momen tersebut tak bisa terlupakan seumur
hidupnya.
"Kalau kado sih banyak dari kecil, cuma ya kalau masih kecil kan di kasih
apa aja bahagia," ujar Al Ghazali.
"Namun ada satu momen yang suka dan duka termasuk momen yang tak bisa
terlupakan mungkin sampai seumur hidup," lanjutnya.

Dengan suara bergetar, Al Ghazali mengenang momen detik-detik saat Maia beri
kejutan ulang tahun dengan panjat pagar rumah mewah Ahmad Dhani.
Hal itu dikarenakan Maia Estianty sedang perang dingin dengan Ahmad
Dhani setelah perceraian.
Diakuinya, momen tersebut merupakan salah satu kenangan yang sedih sekaligus
bahagia.
"Karena momen itu sangat sedih tapi bahagia itu adalah momen pas 2008, itu
ayah bunda lagi panas-panasnya lah, lagi berantem mulu," ungkap Al.
"Sampai bunda nggak boleh masuk ke rumah, tapi bunda kan tau sendiri, bunda
kan kayak cowok, tomboy," sambungnya, dikutip TribunJatim.com dari Grid.ID,
Kamis (24/12/2020).
Alhasil, Al Ghazali hanya tiup lilin dengan membawa korek api yang dibawa
Maia Estianty.
Namun lagi-lagi, putra sulung Ahmad Dhani dan Maia Estianty itu mengatakan
bahwa momen tersebut termasuk mengharukan sekaligus paling membahagiakan.
"Akhirnya bunda memilih untuk manjat pagar demi ketemu anak-anak dan
surprise-in ulang tahun aku dan disitu bunda nggak bawa kue, cuma bawa korek
doang dan bukan tiup lilin cuma tiup korek doang," terang Al Ghazali.
"Dan itu adalah momen yang paling mengharukan dan paling membahagiakan
juga," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Al Ghazali bercerita bahwa dirinya sempat tak bisa menerima kehadiran buah hati Mulan Jameela dan Ahmad Dhani.
Bahkan, ia juga mendapat teguran keras dari Maia Estianty untuk bisa menerima anak Mulan Jameela dan Ahmad Dhani.
"Aku punya adik Shafeea, dulu aku tuh masih belum bisa nerima banget," ujar Al Ghazali.
"Sangat nggak bisa nerima banget," lanjutnya.
Lantas, Al Ghazali langsung mendapat teguran keras dari sang ibunda, Maia Estianty.
Dengan berlapang dada, Maia Estianty memberikan nasihat kepada Al untuk bisa menerima kehadiran Shafeea di dalam kehidupannya.
Lantas, seiring berjalannya waktu dan karena nasihat dari sang ibunda tercinta, Al Ghazali bisa menerima kehadiran Shafeea di tengah-tengah keluarganya.
"Dan disitu beberapa hari kemudian aku ketemu bunda (Maia Estianty), terus bunda tanya-tanya," ungkap Al.
"Dan disitu bunda bilang, kamu nggak boleh gitu," sambungnya.
"Walaupun kamu nggak bisa terima keadaan tapi tetep Shafeea itu adalah adik kandung kamu," pungkasnya.
(*)